OPTIMASI PEMANFAATAN BERAGAM JENIS PESTISIDA UNTUK MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
Abstract
Berdasarkan sumber bahan aktifnya, pestisida dikelompokkan ke dalam pestisida hayati, nabati, dan sintetis. Peran pestisida sintetis masih sangat dominan dalam mendukung peningkatan produksi pertanian di dunia. Namun, karena banyak efek negatifnya, maka penggunaan pestisida sintetis makin diminimalkan antara lain dengan meningkatkan peran pestisida hayati dan nabati. Tulisan ini memaparkan kompatibilitas berbagai pestisida dan keefektifannya dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman (OPT) terutama pestisida hayati dan nabati yang semakin marak dikembangkan dan diperdagangkan. Banyak di antaranya dapat digunakan secara bersamaan atau bergiliran karena bersifat kompatibel satu sama lain, bahkan dengan pestisida sintetis. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis dapat digunakan bersamaan dengan parasitoid Diadegma semiclausum, Cotesia
plutellae, dan Diadromus collaris untuk mengendalikan Plutella xylostella pada tanaman kubis-kubisan. Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae kompatibel dengan mimba dan spinosad, sedangkan Trichoderma kompatibel dengan beberapa jenis pestisida sintetis, seperti mankozeb, kaptan, deltametrin, monokrotofos, dan imidakloprid. Di samping itu, asap cair (vinegar) bersifat sinergis dengan karbofuran sehingga menghemat penggunaan karbofuran sampai 50% dalam pengendalian wereng batang coklat. Namun, data kompatibilitas beragam jenis pestisida masih terbatas dan belum terdokumentasi dengan baik, serta mekanismenya masih perlu dikaji. Untuk meyakinkan petani bahwa mencampur pestisida berlainan jenis yang sinergis menguntungkan, perlu dibuat demplot dengan melibatkan petani sebagai kooperator. Produsen pestisida seyogianya menginformasikan kompatibilitas produknya dengan
pestisida lain. Pemerintah perlu meningkatkan penyuluhan tentang
pestisida dan mengawasi secara ketat peredaran dan penggunaannya.
plutellae, dan Diadromus collaris untuk mengendalikan Plutella xylostella pada tanaman kubis-kubisan. Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae kompatibel dengan mimba dan spinosad, sedangkan Trichoderma kompatibel dengan beberapa jenis pestisida sintetis, seperti mankozeb, kaptan, deltametrin, monokrotofos, dan imidakloprid. Di samping itu, asap cair (vinegar) bersifat sinergis dengan karbofuran sehingga menghemat penggunaan karbofuran sampai 50% dalam pengendalian wereng batang coklat. Namun, data kompatibilitas beragam jenis pestisida masih terbatas dan belum terdokumentasi dengan baik, serta mekanismenya masih perlu dikaji. Untuk meyakinkan petani bahwa mencampur pestisida berlainan jenis yang sinergis menguntungkan, perlu dibuat demplot dengan melibatkan petani sebagai kooperator. Produsen pestisida seyogianya menginformasikan kompatibilitas produknya dengan
pestisida lain. Pemerintah perlu meningkatkan penyuluhan tentang
pestisida dan mengawasi secara ketat peredaran dan penggunaannya.
Keywords
Pestisida hayati; pestisida nabati; pestisida sintetis; kompatibilitas; pengendalian hama; pengendalian penyakit
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v32n1.2013.p1-9
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian
Jalan Salak No.22, Bogor 16151
Telp. : (0251) 8382563
Faks. : (0251) 8382567
E-mail : jurnallitbang@gmail.com
Website : http://bpatp.litbang.pertanian.go.id
JP3 is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License