PENGARUH PERLAKUAN AIR PANAS TERHADAP PERTUMBUHAN APEKS TEBU
Abstract
ABSTRAK
Kultur apeks merupakan salah satu metode alternatif yang dapat
diaplikasikan untuk eliminasi virus. Penguasaan sistem regenerasi apeks
pasca-perlakuan air panas (Hot Water Treatment/HWT) perlu dilakukan
sebelum aplikasi teknik eliminasi virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh suhu dan menentukan perlakuan air panas yang
optimal untuk pertumbuhan apeks tebu. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Kultur Jaringan, Kelompok Peneliti Biologi Sel dan
Jaringan, Balai Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor pada Februari sampai Desember
2013. Bahan tanaman yang digunakan adalah tebu PS864. Terdapat tiga
tahap percobaan. Rancangan percobaan pada ketiga tahapan tersebut
adalah Rancangan Acak Lengkap. Percobaan pertama adalah HWT secara
langsung terhadap apeks. Percobaan kedua adalah HWT secara tidak
langsung tanpa saringan. Percobaan ketiga adalah HWT secara tidak
langsung dengan saringan. Taraf suhu yang diuji, yaitu 25, 30, 40, 50, dan
60°C. Apeks hasil perlakuan tersebut ditanam pada media MS dengan
penambahan BA 0,3 ppm. Peubah yang diamati meliputi daya hidup dan
tumbuh, pembentukan kalus dan akar, serta jumlah tunas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa apeks mampu bertahan hidup (96%) dan tumbuh (3
tunas/eksplan) hingga perlakuan suhu 40°C pada metode pertama. Pada
metode kedua, eksplan mampu bertahan hidup dan tumbuh hingga
perlakuan suhu 50°C (26,7%, 2 tunas/eksplan). Pada metode ketiga, apeks
tebu juga dapat tumbuh hingga perlakuan suhu 50°C (25%). Metode ketiga
mampu mengurangi pengaruh thermo-shock yang ditandai dengan
meningkatnya jumlah tunas/eksplan (4 tunas/eksplan). HWT secara tidak
langsung pada suhu 50°C dengan saringan merupakan metode yang paling
optimal untuk mempertahankan kemampuan regenerasi apeks.
Kata kunci: Tebu ( L.), kultur apeks, perlakuan air
panas
ABSTRACT
The regeneration system of apex after hot water treatment (HWT) is
needed before applying the virus elimination technique. The objective of
HWT method for growing sugar cane apexes. The experiments were
conducted in Tissue Culture Laboratory, Plant Cell Tissue Biology Group,
Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources
Research and Development on February−December 2013. The plant
material was sugar cane PS864. There were three experiments. The
Completely Randomized Design was used in these experiments. First
experiment was direct HWT method to the apexes. Second experiment was
temperature were tested (25, 30, 40, 50, and 60°C). After the HWT
treatment, apexes were grown on MS medium with the addition of 0,3 ppm
BA. The observed variables were survival rate, growth rate, callus
formation, root formation and shoot number. The results showed that
apexes could survive (96%) and regrew (3 shoots/explants) after HWT up
and regrew after HWT up to 50°C (26.7%; 2 shoots/explants). In the third
method, apexes also could grow after HWT up to 50°C (25%) and could
reduce thermo-shock by increasing the number shoot/explant (4
optimal method for maintaining regeneration capacity of sugar cane
apexes.
Keywords: Sugar cane ( L.), apex culture, hot
water treatment
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.21082/littri.v20n4.2014.169-%20178
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Tanaman Industri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
P-ISSN: 0853-8212
E-ISSN: 2528-6870
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Jln. Tentara Pelajar No 1, Kampus Penelitian Cimanggu
Bogor 16111 Indonesia
Phone: +62251-8313083
Fax: +62251-8336194
Email: littri_puslitbangbun@yahoo.co.id
View My Stats